Siang itu begitu terik, panasnya sinar matahari membakar kulit. Seorang pria berdasi dengan atribut mahal berjalan dari mobilnya yang mengkilap menuju sebuah pusat perbelanjaan yang sejuk karena hembusan mesin pendingin udara. Ia berjalan begitu mantap dan gagah diringi oleh pandangan memelas seorang pengemis yang amis, entah sudah beberapa hari tidak mandi. Perutnya begitu lapar sebab jarang bertemu dengan makan. pengemis itu berusaha membuntuti pria berdasi hingga
pria berdasi itu berlalu masuk pusat perbelanjaan yang sejuk itu. Pria berdasi itu hanya sebentar saja di sana, karena hanya bermaksud mengambil beberapa lembar uang dari mesin tarik tunai yang ada di sana. Hanya beberapa lembar saja, tidak akan merusak deretan angka-angka rupiah di rekeningnya yang jumlahnya milyaran rupiah, akan tetapi beberapa lembar saja itu, mungkin cukuplah untuk ongkos dan akomodasi selama ia di luar negeri. hmmm... ternyata ia mau ke luar negeri.
Pria berdasi mulai berjalan ke luar pusat perbelanjaan meninggalkan mesin tarik tunai sambil mengangkat handphone nya yang tiba-tiba berdering. Tanpa menghentikan langkahnya, malahan terlihat agak tergesa dari sebelumnya. Dahinya terlihat agak berkerut seperti berfikir keras ketika berbicara lewat Handphone itu, tetapi ia tetap tenang melangkah menuju mobilnya yang mengkilap yang sedia menunggunya di tempat parkir.
Pria berdasi berjalan melewati pengemis tadi yang terlihat sudah sangat kelaparan. Pengemis itu melihat memelas sembari meminta kepada pria berdasi sedikit recehan sebagai tanda kemurahan hati pria berdasi. Namun malang nasib pengemis karena pria berdasi tidak sedikitpun memperhatikan dirinya yang semakin kelaparan, sambil terus berjalan dengan handphone tetap di telinganya.
Pengemis itu akhirnya memutuskan untuk tetap mengikuti pria berdasi berjalan ke pelataran parkir. Dan akhirnya pengemis melakukan tindakan nekad, ia berlari dan merebut Handphone pria berdasi hingga handphone itu sampai di tangan pengemis itu, dan pengemis yang sekitika itu langsung berganti profesi menjadi "Pencuri" terus berlari di iringi oleh teriakan lantang "MAAAAALLIIIING..." yang keluar dari mulut pria berdasi.
Teriakan itu tidak butuh waktu lama untuk menghimpun massa dan petugas keamanan di sekitar tempat itu, sehingga massa sukses menangkap Pencuri Pemula itu dan diantara sebagian besar massa tersebut juga langsung melantik dirinya sendiri menjadi majelis hakim untuk Pencuri Pemula yang telah tertangkap tersebut, dengan keputusan berupa Vonis seratus kali pukulan telak di sekujur tubuh Pencuri Pemula alias pensiunan pengemis dengan masa perawatan seratus hari Rumah Sakit. Sedangkan Handphone yang menjadi Barang Bukti Tidak dapat dikembalikan kepada saksi An. Pria Berdasi oleh karena pria berdasi ternyata sekarang juga menjadi buronan Polisi untuk Perkara penggelapan uang negara ataupun Korupsi, dimana menurut informasi pria berdasi sudah berada di luar negeri.
Tulisan ini didedikasi khusus untuk pria berdasi yang saat ini sudah lari ke luar negeri. (semoga kau cepat kembali untuk diadili).
MALANGNYA Si MALING HANDPHONE
on 30.3.10 Terima kasih Anda telah membaca artikel MALANGNYA Si MALING HANDPHONE, mengutip atau mengcopy artikel ini mohon untuk mencantumkan link http://jaksapainan.blogspot.com/2010/03/malangnya-si-maling-handphone.html sebagai sumbernya. Apabila ada pertanyaan dan keluhan silakan Contact Saya.
loading..