Sensasi Mobil Sport dibalik kemudi Mazda Astina

on 8.7.12
Salam jumpa sobat jaksa
Pada catatan kali ini, kita akan membahas mengenai otomotif.
Mungkin banyak diantara sobat jaksa, yang sudah mengetahui tentang Mazda Astina (Resmi masuk indonesia tahun 1990). Yup!! mobil ini memang langka (limited), jarang terlihat seliweran di jalan raya Tanah Air karena memang dulunya di indonesia mobil ini diimpor terbatas dari Jepang sana. 
Mobil produk jepang yang satu ini (di USA disebut JDM), sejatinya adalah mobil compact untuk harian, namun ada yang berbeda pada mobil ini dibanding mobil kebanyakan (ini yang akan kita bahas nanti). 
Jadi tidak heran juga kalau ada diantara sobat jaksa yang tidak familiar dengan Mazda Astina (bukan mobil sejuta umat).
Mobil generasi ke enam dari Mazda ini hadir dengan kesan HB sporty, dilengkapi lampu utama (head lamp) POP-UP, Instrument serba digital dan Body yang Aero Dinamis, menjadikan Astina begitu kharismatik pada zaman-nya (mungkin hingga sekarangpun masih...hehe).
Instrumen digital
Mazda Astina (Mazda Familia 323F/Astina) sejatinya datang dengan Model JDM GTX (four-wheel drive) dan GT-R, perbedaan yang mendasar adalah limited slip dan 1,8 L turbocharged meskipun sama-sama mengusung mesin berkode BP. 

Versi USA
Di Amerika Serikat Protege ini datang dengan mesin 1,8 L non-turbocharged, dengan variant 4WD. 



JDM GT-R versi reli homologation telah ditambahkan di tahun 1992, yang mengusung beberapa perangkat tambahan atas model GTX antara lain : gearbox yang kuat (G5M-R), bumper depan yang agresif, grill dan ventilasi kap mesin, bumper belakang diperbarui, flare roda, stiffer suspension and anti-roll bars with thicker cross members, and homologated five-stud wheel hubs dengan rem yang lebih besar. 
Interiornya dilengkapi dengan kursi kulit dan suede, dan memiliki pilihan untuk mengganti cupholder dengan ukuran cluster 3. 
Selain itu, GTR memiliki connecting rods dan piston yang lebih kuat, squirters oil yang lebih besar, crank nose yang lebih besar, pendingin oli yang lebih besar, katup yang terbuat dari natrium, sebuah inlet manifold baffled, injector yang lebih besar (dari 330cc (black) sampai 440cc (orange)), removed boost cut, front-mounted intercooler, dan IHI VJ-23 bearing watercooled turbocharger. 
Baik GTX dan model GTR dibatasi pada kecepatan tertinggi 180kph. 
Namun, dengan menghilangkan/mencopot sebuah sekrup di bagian belakang instrument cluster, berarti kecepatan limiter dihilangkan.
GT-R sanggup menghasilkan daya 210 PS (154 kW) dibandingkan dengan GTX yang hanya menghasilkan daya 185 PS (136 kW). 
sedangkan untuk versi GT-R spesial dengan daya 300 PS yang diproduksi sebagai GT-Ae. 
GT-Ae ini dibagi output daya GT-R, tetapi 30 kg (66 lbs) lebih ringan, dilengkapi dengan gearbox rasio lebih dekat, dan fitur spoiler atas lebih besar dengan celah antara spoiler untuk mengarahkan udara menuju spoiler  baru yang lebih rendah.
Kabel untuk ABS, A / C,elektrik miror, power window, power lock, dan sunroof dihilangkan. 
Alih-alih menggunakan interior kulit GTR itu, digunakanlah interior kain yang lebih ringan dari yang digunakan pada GTX.

Versi Indonesia
Di Indonesia Astina hadir dalam versi Fuel Injection, 1800cc (1.8L) 16-valve DOHC.
Dengan mengusung mesin berlabel BP05, Astina Indonesia mampu melesat pada kecepatan maximum yang mampu diraih sekitar 201 km/h (125 mph ) dengan daya maksimum 127 PS atau setara dengan 125 HP (93 kW / 118 lb·ft -160 N·m). Untuk mobil sekelasnya, Astina Jauh lebih unggul.

Kecepatan pada putaran 4000rpm hanya butuh beberapa detik saja
Namun demikian, meskipun jaksa belum pernah liat versi GT-R atau GT-Ae di indonesia, tidak tertutup kemungkinan Astina di indonesia ada juga yang versi GT-R atau GT-Ae seperti versi yang beredar di USA.
Bagaimana sobat jaksa?? sudah mulai kenal kan dengan Mazda Astina??..hehe..kalau mau liat sedikit peformance si Astina klik saja link di bawah ini :
sumber :

 
FASTSEO - SEO Friendly Blogger Template Design by Tutorial SEO Blogspot