Mengenal Karakteristik Limited Slip Differential (LSD) pada mobil untuk drifting

on 28.6.12
Hallo sobat jaksa...
Pernah dengar drifting?
Sudah Tahu apa yang disebut dengan drifting?? (kalau belum tahu, baca ini)
Nah, sekarang kita tidak membahas tentang drifting, akan tetapi kita membahas bagaimana mekanisme penggerak roda yang dipakai agar mobil kita bisa drifting (melayang).
Meskipun banyak yang bilang bahwa untuk drifting yang bagus haruslah mobil dengan penggerak roda belakang (Rear Wheel Drive). 
Anggapan seperti ini tidak 100% salah, tapi tidak 100% benar juga. 
Karena drifting bukan dipengaruhi oleh dimana letak penggerak roda mobil tersebut, akan tetapi apa yang ada pada system penyalur gerak roda itu...hehe..
untuk lebih ilmiahnya bahasan kita kali ini, mari kita lihat mekanismenya....


Untuk bisa membuat body mobil ngedrift (melayang) maka sangat mutlak diperlukan sebuah mekanisme pergerakan roda yang cenderung slip (tergelincir). Sejauh mana atau seberapa besar faktor roda bisa slip tergantung kepada sensitifitas pengendalian (steering), torsi (putaran mesin) serta tenaga dan kecepatan yang dihasilkan mobil (horsepower). ini adalah menu wajib untuk drifting.
Namun satu hal yang harus dipertimbangkan adalah mekanisme pergerakan roda mobil itu sendiri.
Salah satu alat penunjang yang digunakan untuk mekanisme pergerakkan yang baik dalam drifting adalah LSD (Limited Slip Differential). 
Alat ini dapat diaplikasikan secara luas baik untuk mobil dengan penggerak roda depan atau front wheel drive (FWD) maupun berpenggerak roda belakang atau rear wheel drive (RWD). Perbedaan antara LSD pada FWD dan LSD pada RWD adalah letak LSD itu sendiri.
LSD pada FWD terletak di dalam sistem transmisi-nya
LSD pada RWD terletak di dalam gardan/differensial
Ada dua jenis Karekteristik LSD :
1. sensitif dengan torsi
2. sensitif dengan kecepatan.
Kemudian berdasarkan mekanismenya LSD tersebut dibagi lagi menjadi :
  1. LSD dengan Visco; LSD sejenis ini menggunakan fluida/oli, dimana pada saat salah satu roda berputar berlebihan, oli akan mengental lalu menimbulkan efek mengunci pada roda tersebut sehingga tenaga yang ada disalurkan ke roda lainnya. Kelemahannya terletak pada kemampuan untuk menahan slip yang tidak terlalu baik, namun cukup nyaman digunakan untuk harian/daily use.
  2. LSD dengan Clutch; LSD yang satu ini sangat direkomendasikan untuk drifting karena kemampuannya untuk menrespon torsi dan kecepatan. LSD tipe ini sangat bereaksi terhadap torsi as kopel (penghubung mesin dengan gardan). Semakin cepat perputarannya, maka semakin keras penekanan kopling (clutch). Kemampuan untuk menahan slip terbilang cukup baik, karena ketika melakukan oversteer, sistem ini bekerja pada torsi dan kecepatan.  karena . Kelemahannya terletak pada maintenance-nya akibat kopling yang akan cepat aus. 
  3. LSD dengan Gearing/full mechanical; LSD tipe ini sangat kuat untuk menahan slip dan kenunggulannya adalah bebas perawatan (free maintenance). Meskipun kenyamanan berkurang cukup drastis, tetapi redusi/hambatan ketenaga lumayan bagus. LSD tipe ini sangat bergantung pada torsi, bukan kecepatan tiap as roda. Jadi dengan kata lain, LSD ini sangat mumpuni ketika dipakai dipermukaan kering, tapi menjadi kebalikan ketika dipakai dipermukaan licin. keunggulan Geared LSD yang tidak dimiliki oleh Clutched LSD adalah bisa di pakai untuk mengatur torsi antara as roda depan dan as roda belakang pada mobil-mobil 4WD.

Cara kerja sistem LSD
Berdasarkan status input torsinya, ada 3 jenis status LSD, yaitu Load, No Load, dan Over Run. Dalam kondisi Load, maka kinerja kopling akan sejajar dengan perputaran dari as kopel. Sedangkan pada kondisi No Load, kinerja kopling akan diturunkan menjadi kopling statis. Sedangkan untuk kondisi Over Run, kinerja kopling punya kelakuan khusus yang akan cenderung kearah 1 way, 1.5 way atau 2 way.

LSD 1 Way direkomendasikan untuk kendaraan berpenggerak roda depan (FWD) dan tergolong tipe LSD yang sangat aman, karena sistem ini bekerja pada saat berakselerasi saja. Untuk LSD 2 Way, tipe ini direkomendasikan bagi para Drifter. Dengan mempergunakan LSD tipe ini, dapat membantu para drifter melakukan drifting dengan baik pada saat menikung, karena sistemnya mampu bekerja pada saat akselerasi dan deselerasi. Sedangkan untuk LSD 1.5 Way, sifatnya lebih cenderung diantara ke-2 tipe LSD ini dimana pada jenis ini lebih kuat disektor akselerasi daripada deselerasi.



Penggunaan LSD membuat pegangan kemudi semakin stabil karena daya yang dihasilkan mesin akan dibagi pada roda kiri dan kanan, Begitu juga pembagian tenaga bagian depan dan belakang mobil. Hasilnya, respon menjadi lebih baik sehingga membuat mobil tetap stabil sekalipun dipacu zig zag. LSD juga mampu membuat mobil tetap terkendali sekalipun harus melewati medan berlumpur atau bersalju. Untuk itulah, biasanya mobil-mobil di Eropa dan Amerika untuk pabrikan standarnya sudah mengaplikasikan parts LSD.

Okeh, sobat jaksa...Dari Catatan jaksa di atas Sudah pada tahu kan bagaimana drifting bisa terjadi. so, kalau yang hobby untuk memacu adrenalin dengan olahraga yang satu ini, maka jangan sungkan untuk mencoba...hehe...tentunya dengan safety driving....
sampai jumpa.

Sumber : di sini lho (jangan lupa kunjungi ini)


 
FASTSEO - SEO Friendly Blogger Template Design by Tutorial SEO Blogspot