Pernahkah anda membayangkan mengapa bintang-bintang bertaburan di langit? untuk apa ia diciptakan? Pernahkah anda melihat meteor yang berkelebatan dengan kecepatan yang luar biasa seolah-olah sedang mengejar sesuatu? Mungkin anda akan berfikir bintang-bintang dan meteor itu hanyalah salah satu fenomena alam yang lumrah terjadi. Tapi apakah pernah anda lebih dalam mengkaji dan menganalisa berdasarkan ilmu pengetahuan islam yang seluruhnya bersumber dari Al-Qur'an. Sungguh menakjubkan!!! ternyata semua telah diungkap dalam Al-quran dengan sedemikian rupa seperti apa yang tersirat dalam terjemahan berikut ini
Surah Ash Shaffat: 6-10
“Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat (langit dunia) dengan hiasan, yaitu bintang-bintang, dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap syaithan yang sangat durhaka, syaithan-syaithan itu tidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru. Untuk mengusir mereka dan bagi mereka siksaan yang kekal, akan tetapi barangsiapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan); maka ia dikejar oleh suluh api yang cemerlang.” (Qs. Ash Shaffat: 6-10).
Apakah anda bisa melihat kalimat cetak merah di atas? Apa yang bisa anda analisakan?
bintang-bintang diciptakan untuk menjaga langit dari gangguan syaithan. Syaithan-syaithan itu dilempari Tetapi apabila syaithan-syaithan tetap membandel maka akan dikejar oleh suluh api yang cemerlang yang tidak lainadalah meteor-meteor yang sering kita lihat berkelebatan di langit. Bahkan yang lebih ekstrim juga ada hujan meteor dimana dapat disimpulkan syaithan-syaithan begitu banyaknya yang melakukan perbuatan yang tersebut dalam ayat di atas sehingga banyak juga suluh api yang cemerlang yang mengejarnya.
Jin-jin itu berkata sebagaimana diceritakan Allah, “Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).” (Qs. Al Jin: 8-9)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila Allah menetapkan perintah di atas langit, para malaikat mengepakkan sayap-sayapnya karena patuh akan firman-Nya, seakan-akan firman (yang didengar) itu seperti gemerincing rantai besi (yang ditarik) di atas batu rata, hal itu memekakkan mereka (sehingga mereka jatuh pingsan karena ketakutan). Maka apabila telah dihilangkan rasa takut dari hati mereka, mereka berkata: ‘Apakah yang difirmankan oleh Tuhanmu?’ Mereka menjawab: (Perkataan) yang benar’. Dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. Ketika itulah, (syaithan-syaithan) penyadap berita (wahyu) mendengarnya. Keadaan penyadap berita itu seperti ini: Sebagian mereka di atas sebagian yang lain -digambarkan Sufyan dengan telapak tangannya, dengan direnggangkan dan dibuka jari-jemarinya- maka ketika penyadap berita (yang di atas) mendengar kalimat (firman) itu, disampaikanlah kepada yang di bawahnya, kemudian disampaikan lagi kepada yang ada di bawahnya, dan demikian seterusnya hingga disampaikan ke mulut tukang sihir atau tukang ramal. Akan tetapi kadangkala syaithan penyadap berita itu terkena syihab (panah api) sebelum sempat menyampaikan kalimat (firman) tersebut, dan kadang kala sudah sempat menyampaikannya sebelum terkena syihab; dengan satu kalimat yang didengarnya itulah, tukang sihir atau tukang ramal meIakukan seratus macam kebohongan. Mereka (yang mendatangi tukang sihir atau tukang ramal) mengatakan: ‘Bukankah dia telah memberitahu kita bahwa pada hari anu akan terjadi anu (dan itu terjadi benar)’, sehingga dipercayalah tukang sihir atau tukang ramal tersebut karena satu kalimat yang telah didengar dari Iangit.” (HR. Al Bukhari).
Mudah-mudahan artikel singkat ini bermanfaat untuk suadara-suadaraku sekalian untuk menambah wawasan dan memperkuat ukwah islamiyah. Amiin.
trimakasih untuk inspirasinya